Senin, 14 Februari 2011

Cara Anak Berkembang dan Belajar


Berbicara tentang cara anak dan berkembang dan belajar kita harus mengingat kembali makna perkembangan. Perkembangan merupakan pola gerakan atau perubahan berlangsung sepanjang hidup. Sedangkan belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan, akan tetapi mereka harus mendapatkan kesempatan untuk belajar.
            Prinsip- prinsip perkembangan dan belajar anak yang dikemukakan oleh National Association of the Education for Young Children (NAEYC) sebagai berikut :
  1. Prekembangan berlangsung sebagai suatu keseluruhan/ menyeluruh (holistik) yang meliputi aspek fisik, social, emosional dan kognitif yang saling terjalin. Bahkan beberapa aspek dapat saling berinteraksi dan mungkin berkembang dalam derajat yang bervariasi misalnya, anak yang bertubuh atletis mungkin akan selalu bangga, percaya diri dan popular diantara teman – temannya.
  2. perkembangan dalam suatu urutan relalif dan dapat diprediksi. Kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan selanjutnya dapat dibangun berdasarkan apa yang sudah diperolehnya terdahulu. Misalnya sebelum seorang anak dapat berjalan, pertama – tama anak belajar mengangkat kepalanya, kemudian duduk tegak, merangkak, berdiri dengan bantuan dan kemudian berdiri tanpa bantuan.
  3. Perkembangan berlangsung dengan rentang yang bervariasi antar anak dan antar bidang perkembangan darri masing- masing fungsi. Variasi individual memiliki dua dimensi yaitu variabilitas dari rata – rata perkembangan dan keunikan masing – masing individu. Anak merupakan pribadi yang unik dengan pola dan waktu pertumbuhan individualnya ( kepribadian, temperamen, gaya belajar ) serta latar belakang pengalaman dan keluarga.
    1. Karakteristik individual yang sering dianggap sebagai kunci bagi perkembangan kepribadian adalah rasa percaya diri ( trust ), diri sendiri ( self ) dan kemandirian ( independence ).
    2. Perangai / temperamen ( temperament )adalah suatu gaya perilaku individual dan cara merespon yang khas, ada tiga tipe :
1)       Anak yang bertemperament sedang ( easy child ). Pada umumnya memiliki suasana hati yang positif, cepat membangun rutinitasnya yang teratur pada masa bayi dan mudah menyesuaikan diri dengan pengalaman-pengalaman baru.
2)       Anak yang bertemperament tinggi ( dificcult child ) cenderung bereaksi secara negative dan sering menangis, melibatkan diri dalam hal-hal rutin sehari-hari secara tidak teratur dan lambat menerima pengalaman-pengalaman baru.
3)       Anak yang bertenperamen rendah ( slow to warm up child ) memiliki tingkat aktivitas yang rendah, agak negatif, memperlihatkan intensitas suasana hati yang rendah.
    1. Gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap lalu mengatur dan mengolah informasi. Ada tiga modalitas belajar yaitu orang visual belajar melalui apa yang mereka lihat, pelajar auditorial melakukannya melalui apa yang mereka dengar dan pelajar kinestetik lewat gerak dan sentuhan.
  1. Pengalaman awal memiliki pengaruh kumulatif dan tertunda terhadap perkembangan anak. Perkembangan adalah seumur hidup ( life long ) yakni proses perubahan sepanjang hidup dalam kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap situasi – situasi yang dihadapinya. Setiap periode dari rentang kehidupan juga dipengaruhi oleh apa yang terjadi pada periode sebelumnya dan apa yang terjadi saat ini akan pula mempengaruhi apa yang terjadi kemudian.
  2. Perkembangan melibatkan perubahan yang berlangsung secara sistematis ( misal kemampuan berjalan anak seiring dengan matangnya otot – otot kaki ), progresif ( bersifat maju, meningkat dan mendalam / meluas baik secara kuantitatif – fisik- maupun kualitatif – psikis) dan berkesinambungan ( berlangsung secara beraturan dan berurutan). Perkembangan berlangsung dalam arah yang dapat di prediksi yaitu kearah kompleksitas, kekhususan, organisasi dan pemahaman yang lebih meningkat. Anak belajar dari pengalaman langsung ( hand experience ) dan secara berangsur  mengembangkannya ke dalam bentuk pengetahuan simbolis seperti gambar, tulisan, permainan peran dan sejenisnya.
  3. Perkembangan dan belajar terjadi dalam dan dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya yang majemuk dalam konteks sosiokultural keluarga, pendidikan dan masyarakat yang lebih luas.
  4. Anak adalah pembelajar aktif, sifat – sifat multi dimensional dari aktivitas anak ini adalah : a) ketika mereka bergerak mereka mencari stimulasi yang dapat meningkatkan kesempatan anak untuk belajar, b) anak menggunakan seluruh tubuhnya sebagai alat untuk belajar  dan melibatkan semua alat inderanya seperti merasakan, menyentuh, mendengar, melihat, mengamati suatu objek atau melakukan eksplorasi, c) anak adalah peserta yang aktif  dalam mencari pengalamannya  sendiri.
  5. Perkembangan dan belajar merupakan hasil interaksi kematangan biologis dan lingkungan fisik dan social tempat anak tinggal. Oengalaman fisik adalah pengalaman yang diperoleh oleh anak melalui penginderaan terhadap objek – objek yang ada di lingkungan sekitar anak melalui manipulasi langsung, mendengar, melihat, meraba, merasa, menyentuh serta melakukan sesuatu yang ada di lingkungan anak. Pengalaman social anak dengan lingkungan fisik dan objek – objek juga dipengaruhi oleh orang lain. Ketika anak bermain dan berkata dengan kelompok atau dengan guru dan dengan orang dewasa lainnya, mereka mengembangkan, mengubah, menafsirkan ide – idenya.
  6. Bermain merupakan sarana penting bagi perkembangan sosial, emosional dan kognitif anak dan menggambarkan perkembangan anak. Bermain memberi kesempatan kepada anak untuk memahami lingkungan, berinteraksi dengan yang lain dalam cara – cara sosial, mengembangkan berbagai kemampuan, memperoleh dan memproses informasi, belajar tentang hal – hal baru serta melatih ketrampilan yang sudah ada. Melalui bermain anak juga dapat memahami, menciptakan dan memanipulasi simbol – simbol dan melakukan percobaan dengan peran sosialnya.
  7. Perkembangan dapat mengalami percepatan bila anak memiliki kesempatan untuk mempraktekkan ketrampilan- ketrampilan yang baru diperolehnya dan juga ketika mereka mengalami tantangan diatas tingkat penguasaannya. Ketiak anak sudah tidak dapat menemukan cara – cara untuk menyelesaikan kegiatan atau tugas maka scaffolding boleh dimulai yakni proses pemberian bantuan dari orang yang lebih berpengalaman yang dilakukan secara bertahap untuk mempermudah anak dalam belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. Selama proses scaffolding tugas atau kegiatan yang dilakukan anak tidak diubah, tetapi tugas itu dibuat lebih mudah sehingga dapat dilakukan oleh anak.
  8. Anak mendemonstrasikan kemampuan dasar untuk mengetahui dan belajar yang berbeda serta cara yang berbeda pula dalam memperlihatkan apa yang mereka tahu.
  9. Anak berkembang dan belajar terbaik dalam suatu konteks komunitas yang menghargai, memenuhi kebutuhan – kebutuhan fisiknya dan aman baik secara fisik maupun psikologis. Kondisi ini akan mendorong anak untuk berekspresi dan beraktualisasi secara optimal.

0 komentar:

Posting Komentar

 

KB/TKIT MUTIARA INSANI Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino