Senin, 14 Februari 2011

Strategi Pembelajaran di Taman Kanak - Kanak


Strategi pembelajaran adalah segala usaha ustadzah dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
A.      Sasaran Pembejaran
Tujuan pembelajaran di TK diarahkan pada pengembangan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku anak terkait dengan seluruh bidang pengembangan yaitu fisik, sosial, emosi, intelektual dan spiritual.
B.      Metode Pembelajaran
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran di TK yaitu :
1.       Karena karakteristik anak pada dasarnya aktif dan mempunyai kemampuan untuk berkreasi maka metode pembelajaran yang sesuai adalah yang berpusat pada anak. Adapun karakteristik pembelajaran yang berpusat pada anak adalah (1) Prakarsa kegiatan tumbuh dari anak (2) Anak memilih bahan – bahan dan memutuskan apa yang akan dikerjakan (3) Anak – anak mengekspresikan bahan – bahan secara aktif dengan seluruh indranya (4) Anak menemukan sebab akibat melalui pengalaman langsung dengan objek (5) Anak mentransformasikan dan menggabungkan (6) Anak menggunakan otot kasarnya dan (7) Anak menceritakan pengalamannya.
2.       Anak belajar dalam situasi yang holistik, sehingga pembelajaran terpadu dianngap cocok untuk diterapkan bagi anak – anakTK. Dalam pembelajaran terpadu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan mengintegrasikan kegiatan yang mewakili semua bidang kurikulum atau bidang – bidang pengembangan yang meliputi aspek kognitif, bahasa, fisik / motorik, seni, sosial, afeksi, emosi dan agama. Semua bidang pengembangan dijabarkan ke dalam kegiatan – kegiatan belajar yang berpusat pada satu tema. Setiap tema harus dapat diperluas atau direvisi sesuai dengan minat dan pemahaman yang ditunjukkan oleh anak.
3.       Adanya variasi individual anak menuntut ustadzah untuk merancang dan menyediakan sejumlah alternatif kegiatan pembelajaran guna memberi kesempatan kepada anak untuk memilih kegiatan belajar yang diminatinya.
4.       Cara pembelajaran hendaknya memberi kesempatan kepada anak untuk berinteraksi baik dengan ustadzah, teman maupun sumber belajar lainnya. Melalui interaksi ini maka anak akan membangun pengetahuannya. Ketika mereka menjembatani pengertian dengan bahasa dan tanda – tanda atau simbol – simbol dan tumbuh menjadi berpikir verbal.
5.       Cara pembelajaran anak bersifat fleksibel dan tidak terstruktur, sehingga pembelajaran disesuaikan dengan minat, karena minat anak merupakan ide yang potensial untuk menentukan tema.
6.       Penerapan bermain sebagai sarana belajar di TK merupakan hal yang diprioritaskan. Prinsip pembelajaran di TK adalah belajar sambil bermain. Permainan adalah suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. Permainan meningkatkan afiliasi dengan teman sebaya, mengurangi tekanan, meningkatkan perkembangan kognitif, meningkatkan daya jelajah dan memberi tempat berteduh yang aman bagi perilaku yang secara potensial berbahaya. Permainan meningkatkan kemungkinan bahwa anak – anak akan berbicara dan berinteraksi dengan satu sama lain. Selama interaksi ini anak – anak mempraktikkan peran – peran yang mereka akan lakukan dalam hidup masa depannya.
C.      Bahan dan Perlengkapan Belajar
Sesuai dengan cara belajar anak yang bersifat holistikmaka bahan – bahan di TK hendaknya merupakan bahan – bahan yang relevan dengan karakteristik dan cara belajar anak yakni sederhana. Konkret, sesuai dengan dunia kehidupan anak, terkait dengan pengalaman langsung, atraktif dan berwarna, mengundang rasa ingin tahu anak, bermanfaat dan terkait dengan aktivitas bermain anak.
D.      Jadwal Pembelajaran
Jadwal disusun secara fleksibel sesuai dengan kondisi dan keperluan. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam  pembuatan jadwal adalah : (1) Aturan dari pemerintah atau institusi sekolah (2) Ketersediaan SDM (3) Ketersediaan sarana dan prasarana (4) Alokasi waktu yang tersedia (5) Ketersediaan anggaran (6) Kondisi sosial budaya.
E.      Penilaian
Sistem penilaian bersifat otentik dan natural, dengan karakteristik sebagai berikut : (1) Tidak disajikan dalam bentuk nilai yang disimbolkan dengan angka dan huruf (2) Mendorong anak untuk mengevaluasi karyanya sendiri dan untuk menentukan pada bagian mana diperlukan adanya upaya peningkatan (3) Kesalahan dipandang sebagai sesuatu yang wajar dan merupakan bagian dari kegiatan belajar (4) Sebaiknya dilakukan melalui observasi dan pencatatan (5) Kemampuan anak dilaporkan kepada orang tua dalam bentuk komentar – komentar yang bersifat naratif (6) Kemajuan dilaporkan dengan membandingkan prestasi anak sekarang dengan yang pernah diperolehnya pada masa lalu (7) Orang tua diberi informasi secara umum tentang bagaimana keadaan anaknya apabila dibanding dengan rata – rata performa anak pada umumnya (8) anak tidak dipromosikan dan tidak pula dianggap mengalami kegagalan (9) Tinggal kelas dihindari karena alasan dampak psikologis yang negatif terhadap harga diri anak. Wallahu a’lam.  ( usth Siti )





Daftar Pustaka
Aisyah, S, dkk. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Penerbit Universitas Terbuka , Jakarta.
De Porter, B dan Hernacki, M. 2003. Quantum Learning. Terjemahan. Penerbit Kaifa, Bandung.
De Porter, B, et al. 2007. Quantum teaching. Terjemahan. Penerbit Kaifa, Bandung.
Hildayani, R., dkk. 2007. Psikologi Perkembangan Anak. Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Hurlock, E. B. 1978. Perkembangan Anak. Jilid I. Terjemahan. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Masithoh, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran TK. Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Montololu, B. E. F., dkk. 2008. Bermain dan Permainan Anak. Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Santrock, J. W. 2002. Life – Span Development, Perkembangan Masa Hidup. Terjemahan. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Solehuddin, M., dkk. 2007. Pembaharuan Pendidikan TK. Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

 

KB/TKIT MUTIARA INSANI Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino